Jakarta, 27 Oktober 2025 – Universitas Nasional Pasim (Unas Pasim) Bandung melakukan audiensi strategis ke Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di kantor pusat kementerian tersebut, Jalan MT Haryono Kav. 52, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
Audiensi ini dihadiri langsung oleh Rektor Unas Pasim, Prof. Dr. H. Armai Arief, M.A., didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Unas Pasim, H. Rinalwan Bukhari, MBA, MIS, DUT; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Desfitriady, S.E., M.M.; serta Dekan Fakultas Teknik Unas Pasim sekaligus Direktur Program Pasim Go International, H. Sjamsuridjal, M.M.
Sementara itu, dari pihak KemenP2MI hadir langsung Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, beserta jajaran pimpinan tinggi kementerian.
Dalam sambutannya, Menteri Mukhtarudin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Unas Pasim yang proaktif menjalin sinergi dengan pemerintah untuk penguatan sumber daya manusia Indonesia.
“Kami tidak bekerja sendiri. Kolaborasi dengan kementerian terkait dan lembaga pendidikan seperti Unas Pasim menjadi kunci dalam meningkatkan kompetensi calon pekerja migran Indonesia,” ujar Menteri Mukhtarudin.
Beliau menegaskan bahwa KemenP2MI memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai regulator dan operator. Pemerintah, melalui program Quick Win, tengah berupaya mengatasi tingginya angka lulusan SMK yang belum terserap di pasar kerja domestik—mencapai sekitar 1,5 juta orang menurut data Kementerian Ketenagakerjaan. Salah satu strategi adalah menggandeng lembaga vokasi dan perguruan tinggi seperti Unas Pasim untuk memperkuat daya saing tenaga kerja nasional.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unas Pasim Prof. Armai Arief menyambut baik peluang kolaborasi ini.
“Pucuk dicinta ulam tiba, memang itu yang sangat kami inginkan. Unas Pasim siap bersinergi mendukung program pemerintah dalam mencetak tenaga kerja unggul dan berkarakter global,” ungkapnya.
Di bawah naungan Yayasan dan Pasim Group, Unas Pasim telah memiliki lembaga diklat khusus yang mempersiapkan peserta untuk bekerja ke luar negeri, khususnya yang sudah berjalan saat ini adalah ke Jepang. Saat ini tercatat sekitar 300 peserta sedang dalam tahap akhir persiapan pemberangkatan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Unas Pasim, H. Rinalwan Bukhari, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang implementasi kerja sama dengan KemenP2MI.
“Kami sudah memiliki asrama peserta, ruang belajar, kurikulum terstandar, hingga sistem rekruitmen dan pembinaan yang memadai. Program PasimGo International ini unik karena menggunakan prinsip no success, no pay — artinya jika peserta tidak berhasil berangkat ke Jepang, mereka tidak perlu membayar biaya program. Kami juga menyiapkan dana talang hingga Rp47 juta per peserta melalui kerja sama dengan perbankan nasional,” jelas Rinalwan.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Desfitriady, S.E., M.M., mengaku terkejut dan kagum atas respon cepat Menteri Mukhtarudin.
“Di akhir audiensi, beliau langsung menginstruksikan stafnya agar besok diadakan rapat pembahasan MoU dan PKS, serta menyiapkan agenda kunjungan ke Lembaga Pendidikan Pasim di Sukabumi sekitar 11 November 2025,” ungkap Desfitriady.
“Pak Menteri sangat memahami pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi agar pekerja migran Indonesia ke depan adalah tenaga profesional yang memiliki keahlian spesifik, bukan sekadar tenaga kasar.”
Sementara itu, Direktur PasimGo International, H. Sjamsuridjal, M.M., menegaskan kesiapan penuh institusinya menyambut kerja sama strategis ini.
“Kami sangat siap dan merasa terhormat atas rencana kunjungan Pak Menteri yang juga akan meresmikan PasimGo Migrant Center serta menandatangani MoU dan PKS. Ini bukan sekadar tantangan, tapi kesempatan emas bagi Unas Pasim untuk berkiprah di kancah internasional,” ujarnya.
Selain fokus pada pemberangkatan peserta kerja ke luar negeri, Unas Pasim juga berkomitmen mempersiapkan mahasiswa dan alumni agar memiliki peluang karier global. Mahasiswa semester akhir akan diberikan pelatihan bahasa asing intensif di semester 7 dan 8, sehingga setelah lulus mereka siap bersaing di pasar tenaga kerja internasional.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Unas Pasim menegaskan komitmennya menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak tenaga kerja migran yang unggul, berkompeten, dan bermartabat di kancah dunia. (Dry 05112025)